Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 dalam Essay Competition IDTC 2022

    Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 dalam Essay Competition IDTC 2022
    Astandi Dinoryan berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Internasional Digital Transformation Challenge (IDTC). (Sumber : IDTC 2022)

    SURABAYA – Mahasiswa S1 Ekonomi Islam Universitas Airlangga (UNAIR) Astandi Dinoryan berhasil meraih juara satu kompetisi Internasional Digital Transformation Challenge (IDTC).

    IDTC merupakan kompetisi internasional yang terdiri dari essay, poster, dan case study yang diikuti oleh 4 kampus, di antaranya UNAIR, Tenaga Nasional University, Al Falah University Dubai, dan Malaya University. Pada tahun 2022, IDTC mengusung tema Post-Pandemic Global Economic Recovery Through Digital Transformation.

    Dalam kompetisi itu Astandi mengangkat paper berjudul EVERYNANCE (Economic Recovery with Islamic Social Finance) : Optimizing The Role Of The MSME and Agricultural Sectors Through Zakat and Productive Waqf Funds as an Effort to Advance The National Economy.

    Singkatnya, lewat ide dalam esai itu ia ingin memaksimalkan peran zakat dan wakaf produktif untuk lebih mengoptimalkan peran UMKM dan pertanian. Menurut Astandi, kedua sektor tersebut memiliki kedudukan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, termasuk untuk menambah jumlah produk domestik bruto (PDB).

    “Jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak. Sangat disayangkan apabila tidak diimbangi dengan permodalan yang baik. Untuk itu aku menginisiasi permodalan dengan dana wakaf produktif dan zakat produktif, ” ucap Astandi, Jumat (30/9/2022).

    Lebih lanjut, Astandi menyampaikan bahwa keberhasilannya melewat kompetisi tidak terlepas dari dukungan orang-orang di sekitarnya. Selain itu dalam mengikuti perlombaan itu dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat, apalagi di tengah kesibukannya berkuliah dan menjadi Kepala Divisi Keilmuan di Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam.

    Astandi juga membagikan motivasi untuk mahasiswa lain agar dapat merasakan kesempatan seperti dirinya. Motivasi yang sampai saat ini ia pegang adalah waktu yang telah pergi tidak akan bisa kembali lagi.

    Sebisa mungkin kesempatan menjadi mahasiswa yang ia dapatkan dilakukan secara produktif. Upaya itu dengan mencoba berbagai hal untuk mendapatkan berbagai pengalaman, dan tentunya untuk mendapatkan banyak prestasi.

    Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang sering ikut lomba, tapi belum beruntung untuk mendapat kesempatan menjadi juara. “Tetap mencoba dan semangat mengikuti perlombaan lainnya, karena perfect timing is always gonna be yours. Jadi terus berusaha, ikhtiar, berdoa, yakinlah suatu saat pasti akan dapat meraih impianmu, ” ucapnya. (*)

    Penulis : Muhammad Ghufron Ariawan

    Editor : Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahalnya harga BBM, Mahasiswa UNAIR adakan...

    Artikel Berikutnya

    Kodim 0831 Surabaya Timur Gelar Upacara...

    Berita terkait